1. Pengertian KANKER PAYUDARA
KANKER PAYUDARA AKUT |
Kanker
Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara.
Ca mammae adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari Parenchyma. Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan
abnormal sel pada organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara)
terdiri dari jaringan, ketika sel menua sehingga dapat digantikan sel-sel baru
tapi lama tidak mati dan sel-sel baru terus tumbuh ( padahal belum diperlukan )
yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali.
Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker
payudara diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Non-invasif karsinoma
1. Non-invasif karsinoma
kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus
(kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa kedokteran
disebut 'ductal carcinoma in situ' (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke
bagian luar jaringan kantung susu.
a.
Non-invasif duktal
karsinoma
b.
Lobular karsinoma in
situ
2.
Invasif karsinoma
kanker yang telah
menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan
dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti
kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah.
a.
Invasif duktal karsinoma
i.
Papilobular karsinoma
ii.
Solid-tubular karsinoma
iii.
Scirrhous karsinoma
iv.
Special types
v.
Mucinous karsinoma
vi.
Medulare karsinoma
b.
Invasif lobular
karsinoma
i.
Adenoid cystic karsinoma
ii.
karsinoma sel squamos
iii.
karsinoma sel spindel
iv.
Apocrin karsinoma
v.
Karsinoma dengan
metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
vi.
Tubular karsinoma
vii.
Sekretori karsinoma
3. Gejala klinis Kanker Payudara
1.
Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan
yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin
besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan
perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
2. Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi
tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar
dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau
busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
- Pendarahan
pada puting susu.
- Rasa
sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah
timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
- Kemudian
timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada
lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah
dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
1.
terdapat edema
luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
2.
adanya nodul satelit
pada kulit payudara;
3.
kanker payudara jenis mastitis
karsinimatosa;
4.
terdapat model
parasternal;
5.
terdapat nodul
supraklavikula;
6.
adanya edema
lengan;
7.
adanya metastase jauh;
8.
serta terdapat dua dari
tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit,
kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter
lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Baca Juga : waspadai kanker serviks
4. Faktor-faktor penyebab Kanker Payudara
Menurut Moningkey dan
Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat
banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker
payudara diantaranya:
a.
Faktor reproduksi: Karakteristik
reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah
nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan
kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah
bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat
kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker
payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur.
Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum
terjadinya perubahan klinis.
b.
Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard
School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker
payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement.
Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker
payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang
menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk
mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap
rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi
ganas.
c.
Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada
peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma,
risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik,
risiko meningkat hingga 5 kali.
d.
Obesitas: Terdapat hubungan yang
positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita
pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat
dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
e.
Konsumsi lemak: Konsumsi lemak
diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet
dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat
dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59
tahun.
f.
Radiasi: Eksposur dengan radiasi
ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker
payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko
kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
g.
Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan
risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada
studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar
85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker
payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun.
5. Penatalaksanaan Kanker payudara
a. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman,
1992):
A.
Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga,
serta benjolan di sekitar ketiak.
B.
Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
C.
Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan
yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti
dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien
yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
b. Radiasi
Penyinaran/radiasi
adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar
X dan sinar
gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang
masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara
menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun
sebagai akibat dari radiasi.
c.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses
pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel
kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari
kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena
pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
terus, penyebab utama kanker payudaraitu sendiri apa??
BalasHapus